Kiriman: Jayadi, 7 Oktober 2012
Mereka memang tahu bahwa merokok dapat merugikan kesehatan, menimbulkan kanker, gangguan kehamilan dan janin, karena mereka hapal dari tulisan yang tertera pada setiap kemasan rokok.
Tetapi tulisan itu seakan-akan hiasan yang menambah nikmat mengisap dan mengepulkan asap yang berbondong-bondong mengangkasa. Tak peduli apapun yang sedang ramai dirancang dan dibicarakan para petinggi dan pengambil keputusan, yang penting bagi mereka adalah pertanian berhasil dan ada pekerjaan, itu saja. Bahkan ada istilah yang sudah populer untuk menyebut tanaman tembakau di kalangan petani Lombok, yaitu “emas hijau.”
Padahal pada media massa sangat sering dimuat berita yang berhubungan dengan tembakau, misalnya saja VOA, hampir setiap bulan menurunkan berita mengenai tembakau, rokok dan penyakit paru-paru. Yang terbaru adalah siaran atau liputan pada bulan September 2012 menurunkan setidaknya tiga berita tentang tembakau dan rokok, yaitu Dua Pertiga Pria Dewasa di Indonesia Perokok (11-09-2012), Mahasiswa UGM Adakan Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok (19-09-1-2012) dan Indonesia akan Ratifikasi Kerangka Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau (28-09-2012).
Baca di http://mapem-club.org/2012/10/07/tembakau-si-emas-hijau-terlilit-benang-merah/