Kiriman: Zakia Alfatikhul Aziz, 8 Desember 2011
Diperlukan dialog khusus antara “anak dengan bapaknya” secara langsung dan berkelanjutan, sehingga masyarakat Papua merasa dihargai dan dianggap sebagai warga negara Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan itu, presiden SBY diharapkan “turun gunung” untuk sekedar mendengar curahan hati masyarakat Papua. Dan kemudian diimplementasikan secara berkelanjutan dengan cara membangun Papua agar setara dengan pembangunan di daerah lain.
Selengkapnya baca di http://ifqo.wordpress.com/2011/12/08/papua-menggila-sby-harus-turun-gunung/
2 responses to “Papua Memanas, SBY Harus Turun Gunung”
SBY memang harus “mengalah” demi anaknya yang lagi marah dan emosi.
Seandainya SBY itu “bapak” yang bijak, maka dalam waktu dekat ini, seharusnya beliau sudah ada di Papua dan menyelesaikan masalah yang ada.
Tidak hanya asal suruh dll.
Ah, Papua-Papua, semoga kita semua bisa menyikapi keadaan yang ada,,,
Benar sekali,,,
Kesalahan SBY yaitu:
1. Menganggap hanya dengan “menyuruh” anak buahnya untuk turun ke lapangan dapat menyelesaikan masalah.
2. Ketakutan akan ancaman keselamatan. Sebenarnya, hal ini bisa dihindari dengan mengadakan dialog yang damai.
3. Menganggap masalah Papua adalah sama dengan masalah2 yang lain. Ntar kalo udah hilang abru nyesel lo.