Kiriman: Arisal, 8 Februari 2012
Ranjana Kumari, yang bekerja pada Pusat Penelitian Sosial di New Delhi, dalam 30 tahun terakhir menentang sistem mahar. Kumari mengatakan pemberian mahar oleh keluarga pengantin perempuan kepada keluarga pengantin lelaki menurut sejarahnya adalah untuk memberikan restu, tetapi sekarang diartikan sebagai bencana.
“Pada akhirnya mas kawin itu dikuasai para ipar yang serakah, yang haus uang, yang ingin hidup mewah tanpa kerja keras,” ujarnya.
Baca di http://volotalas10.blogspot.com/2012/02/pemberian-mas-kawin-haruskah.html