Kiriman: Fahrul Muanif, 6 Maret 2012
Di era sekarang ini sedang terjadi pertukaran informasi tanpa batas di seluruh dunia, baik melalui media televisi, koran maupun internet. Pertukaran informasi itu bisa berupa kebudayaan, pendidikan, pengetahuan dan lain-lain dari yang positif sampai yang negatif.
Menurut berita dari VOA pada tanggal 06 Maret 2012 Yogyakarta kedatangan 5 mahasiswi Amerika yang mempelajari hadrah yang merugapakan kebudayaan asli jawa. Hal ini sangat membanggakan dan membuktikan bahwa kebudayaan Indonesia menjadi acuan dan tolak ukur kebudayaan dunia.
Kebanggaan tersebut sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia. Banyak kaum muda penerus bangsa yang tidak mau mempelajari dan mengembangkan kebudayaan sendiri, malahan mempelajari dan mengagumi kebudayaan asing. Jangan sampai anak cucu kita mempelajari alat musik gamelan di Jepang atau di Jerman.
Baca di http://www.surobayan.co.cc/2012/03/indonesia-jangan-kehilangan-jati-diri.html