Kiriman: Nurul Aini, 30 Maret 2012
Wacana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat yang merupakan “BLT gaya baru” mengingatkan Saya pada artikel Organisasi Bantuan AS: Pemberian Sumbangan bagi Kaum Miskin, Pendekatan yang Salah
Setelah saya baca kembali artikel tersebut maka saya dapati sebuah perbedaan mendasar antara pemikiran pemerintah Indonesia dengan pemikiran sosok Leila Janah.
Keduanya sama-sama berfikir mulia, yakni ingin membantu masyarakat miskin atau bahkan membantu mengentaskan mereka dari belenggu kemiskinan. Hanya cara mereka berbeda, pemerintah Indonesia menggadang sebuah BLSM atau BLT bagi penduduk miskin Indonesia, sedangkan Leila Janah mencoba mengexplorasi mereka dengan mempekerjakan mereka.
Baca di http://4sharedinfo.wordpress.com/2012/03/30/bantuan-bermata-dua/