Kiriman: Tyas Nisa Utami, 24 Mei 2012
Membaca artikel VOA tanggal 23 Mei 2012 yang berjudul: Sarana Sanitasi Praktis untuk Buang Air di Wilayah Kumuh, melemparkan gue pada memori gue pas KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Kalau di Kibera ada “toilet terbang” yang praktis dibawa kemana-mana, maka di tempat KKN gue ada “toilet pasang surut”. Gue sebut “toilet pasang surut” karena toilet ini berfungsi ketika airnya pasang dan surut. Nah bingungkan?
Jadi ketika airnya surut toilet ini baru bisa digunakan dan gak perlu di siram selayaknya toilet pada umumnya, tinggal nunggu arus laut pasang, nanti kotorannya ngikut deh. Masalahnya adalah jika kotorannya tersebut tidak terbawa arus dan malah ngambang. Uupss…
Baca selengkapnya di:
http://kelinputih.blogspot.com/2012/05/toilet-terbang-vs-toilet-pasang-surut.html