Kiriman: Prihanggani Yayi Pangesti, 7 Juni 2012
Sunat perempuan adalah isu gender yang sudah beredar cukup lama. Dalam praktiknya, sunat perempuan memuat banyak kepetingan di dalamnya. Sebab sunat perempuan tidak hanya memuat aspek kesehatan saja, namun juga agama hingga sosial-budaya. Bagaimana pun pilihan tetaplah di tangan kita: apakah kita mau melestarikan ritual itu atau mencukupkannya. Apapun pilihannya, baiknya kita memposisikan diri dengan obyektif. Melihat sesuatu dengan perspektif yang netral.
Hal ini yang kerap absen dalam masyarakat kita yang gemar reaksioner. Menuduh atau membuat asumsi yang prematur tanpa lebih dulu melihat faktanya. Padahal, sejarah kita telah memberi contoh nyata.[]
Baca di http://dizzyanggie.blogspot.com/2012/05/sunat-perempuan-shall-we.html