Kiriman: Rahmawaty, 18 Juni, 2012
Setelah melihat judul ini “Mengaku Atheis di Facebook, Seorang Pria Sumatera Divonis 2,5 Tahun” di VOA Indonesia tertanggal Senin, 18 Juni 2012, kontan gue langsung melotot dan tertarik buat baca, kenapa? karena ada tiga kata kunci, yaitu Atheis, Sumatera, dan Divonis. Hati gue jadi empet baca berita ini, karena seolah-olah dari kasus ini menyatakan bahwa Indonesia tidak punya toleransi.
Gue merasa harus ada yang diluruskan dari pengertian demokratis dan liberal disini. Masalah dari kasus ini juga semakin runyam ketika Andreas Harsono dari Human Rights Watch ikut menimpali dengan “Ini banyak mengungkapkan tentang kekebalan relatif terhadap orang yang melakukan kekerasan atas nama agama, sementara orang yang melakukannya dengan cara sopan tanpa kekerasan, tidak peduli seberapa kontroversial, sekarang dihukum 30 bulan penjara,” terkait kasus kelompok Muslim garis keras yang memukuli tiga orang hingga tewas tahun lalu di Jakarta. Ia mengatakan keputusan itu merupakan semakin tidak adanya toleransi beragama.
Baca di http://selfbside.wordpress.com/2012/06/18/demokrasi-dan-liberal-jelas-beda/