Kiriman: Imam Fitri Rahmadi, 25 Juni, 2012
Sebuah bentuk jurnalisme gaya baru telah muncul dan sedang menjadi tren di masyarakat terutama di kalangan masyarakat pengguna internet. Setiap warga, siapa saja, meski hanya warga biasa, tanpa harus berpendidikan jurnalistik sekalipun, sekarang bisa meliput sebuah peristiwa. Seorang warga biasa bisa melakukan kegiatan jurnalisme sesuai dengan gayanya sendiri. Maksud dari warga biasa adalah seorang warga yang bukan berstatus sebagai jurnalis profesional.
Tulisan berjudul Jurnalisme Warga dan Nadia Abdullah Jurnalis Warga Revolusioner, mengapresiasi perjuangan Nadia Abdullah, perempuan Yaman yang ikut mendukung proses revolusi Yaman tahun lalu dengan menjadi Jurnalis Warga.
Sungguh terenyuh hati ini menyimak perjuangan Nadia Abdullah jurnalis warga revolusioner, penduduk muda Sana’a Yaman. Saya baca dari situs VOA Indonesia berjudul Perempuan Muda Yaman Generasi Baru Jurnalis Warga, yang diposting pada 12 Maret 2012.
Sebagai pengantar tulisan diawali dengan perkenalan tentang jurnalisme warga, bekal mendasar menjadi jurnalis warga, barulah kemudian membahas Nadia sang jurnalis warga revolusioner. Tulisan dilanjutkan dengan menjelaskan adanya sosok seperti Nadia di Indonesia, yaitu Cut Putri perempuan Aceh yang berhasil merekam detik-detik tsunami Aceh.
Akhir dari tulisan berharap semoga VOA Indonesia membuka rubrik Jurnalisme Warga supaya memicu munculnya para jurnalis warga berikutnya.
Baca di http://www.tigabelase.com/2012/06/nadia-abdullah-dan-jurnalisme-warga.html