Kiriman: Anton Wijaya, 7 Juli 2012
Kemenkes harus cerdas menyikapi kendala yang dihadapi dalam penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, barangkali butuh langkah efisien sebagaimana rencana besar yang akan dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS) , bahwa di Amerika mulai Oktober 2012 mendatang akan dipasarkan alat tes deteksi dini HIV yang bernama OraQuik. Alat tes tersebut dapat dipakai oleh masyarakat awam dirumah, karena penggunaanya sangat mudah, yaitu dengan memasukan alat tersebut kedalam mulut, usapkan air liur, kemudian tarik keluar dan biarkan 20-40 menit, maka OraQuick mampu mendeteksi seseorang terinfeksi atau tidak.
Berita terkait tentang alat pendeteksi HIV/AIDS tersebut dengan judul “Badan Pangan dan Obat AS Setujui Tes HIV di Rumah”, penulis dapatkan dari VOA. Inti dari artikel yang dimaksud, bahwa persetujuan Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika (FDA) untuk memasarkan secara luas pada masyarakat, mengingat 1,2 juta warga Amerika Serikat terinfeksi HIV. Pemerintah Amerika menyatakan 20 persen dari penderita tersebut tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi virus kutukan tersebut, sehingga OraQuick dianggap alat cerdas untuk mencegahnya.
Jika dikaitkan dengan situasi yang ada di Indonesia, terutama di provinsi tempat saya berdomisili, tentu alat pemeriksaan tersebut sangat dibutuhkan, karena mampu menjaga privasi si penderita.
Baca di http://medianers.blogspot.com/2012/07/kondom-gratiskah-solusi-cerdas.html