Kiriman: Adi Toha, 16 Juli 2012
Paragraf pembuka sebuah pemberitaan di VOA Indonesia pada 9 Juli 2012 dengan judul Buku Elektronik Banyak Dicari Perpustakaan AS, cukup menggoda. Betapa tidak, paragraf tersebut berusaha menawarkan subjek baru dalam hubungan antara “perpustakaan” dan “buku”, yakni e-book, atau buku elektronik.
E-book, memang sudah bukan hal yang asing lagi bagi pengguna internet apalagi bagi para pecandu buku. Project Gutenberg yang didirikan pada 1971, yang merupakan perpustakaan digital pertama, hingga kini menyediakan 40.000 e-book gratis yang dapat diunduh dan dibaca baik menggunakan perangkat komputer biasa ataupun perangkat khusus pembaca buku yang semakin canggih. Hampir semua penerbit dan toko buku online internasional seperti Amazon, Penguin, Barnes & Nobel, dan lain-lain, juga menyediakan format e-book untuk buku-buku yang mereka jual.
Lantas, apakah kondisi tersebut akan menggusur nilai buku cetak dan perpustakaan konvensional? Sehingga pihak penerbit buku merasa khawatir bahwa perkembangan e-book akan mengurangi penjualan buku cetak?
Baca di http://www.sanibisme.com/buku-dan-perpustakaan-antara-cetak-dan-digital/