Kiriman: Yulia Safrida, 22 Juli 2012
Artikel VOA Indonesia pada tanggal 21 Juni 2012 yang lalu yang berjudul “Organisasi Buruh Internasional: Pendidikan sebagai Solusi Atasi Masalah Pekerja Anak“. Berdasarkan artikel tersebut, 215 juta anak di dunia menjadi pekerja anak. Menurut saya angka ini sangat besar. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka, salah satunya dengan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak.
Di kota Bandung tempat saya tinggal sekarang, banyak anak-anak di bawah umur bekerja, entah itu sebagai pengamen, penjual koran, penjual cobek, dan lainnya. Mereka masih sangat kecil tapi mereka sudah harus memikul tanggung jawab yang besar. Setiap hari setelah pulang dari kampus, di simpang Dago, saya melihat anak-anak itu berlari menghampiri angkot dan mobil yang berhenti saat lampu merah. Mereka bernyanyi dengan suaranya yang sumbang dan lucu, ada yang memainkan gitar dengan sumbang, ada yang bermain biola dengan nada yang juga sumbang, tetapi terkadang ada juga yang bermain dengan sangat baik- saya sangat kagum dengan kemampuannya belajar. Saat lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau, mereka akan berlari ke arah ibunya dan kalau mereka mendapatkan uang, mereka memberikannya untuk orang tuanya. Orang tuanya menunggui mereka hingga sore.
Baca di http://ys-yuliasafrida.blogspot.com/2012/07/stop-mempekerjakan-anak-di-bawah-umur.html