Kiriman: Usup Supriyadi, 30 Juli 2012
Saya benar-benar terkejut sekaligus bahagia. Pertama, terkejut ternyata dengan meningkatnya konsumsi daging itu berdampak kepada kelangsungan lingkungan hidup. Kedua, ternyata hal itu masih bisa disiasati dengan upaya kita mengubah pola makan. Seperti diungkap dalam warta VOA Bahasa Indonesia yang bertajuk “Ilmuwaan Inggris: Perubahaan Pola Makan Bisa Cegah Bencana Ekologi” (voaindonesia.com 21.06.2012).
Ketika daging diidentikkan dengan makanan yang bernilai tinggi dan menjadi penanda status bagi pemakannya, ternyata upaya berlomba-lomba agar bisa menikmati daging adalah upaya memperdekatkan kita kepada bencana ekologi.
Ini mengingatkan saya kepada salah satu firman Allah yang terjemahnya sebagai berikut: “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS. ‘Abasa (80): 24). Dan firman-Nya yang lain, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa-apa yang terdapat di bumi … (QS Al Baqarah (29 . 168). Bahwa makanan yang harus masuk ke dalam sistem pencernaan kita tidak hanya sekadar halal, bergizi, tetapi juga baik, baik bagi kelangsungan kehidupan kita dan juga alam tempat kita berada.
Baca di http://usupsupriyadi.blogspot.com/2012/07/cegah-bencana-ekologi-dengan-mengubah.html