Kiriman: Devi Raissa Rahmawati, 7 September 2012
Pemborosan kertas bisa dilihat dari pilkada akhir-akhir ini. Penduduk Jakarta dimanjakan dengan berbagai poster, baliho, dan alat kampanye cetak lainnya di sepanjang dinding atau jalan yang dilewati. Namun, saat masa kampanye berakhir, tak jarang kertas-kertas tersebut terhanyut di sungai atau tersangkut di got. Sudah memboroskan kertas, membuang sampah sembarang pula.
Itu baru dari segi kertas, belum lagi dari pembuatan perabotan, alih lahan, dan lain-lain. Seakan ada begitu banyak alasan yang dikemukakan manusia untuk menelanjangi pohon, rumah bagi para makhluk-makhluk hutan yang tidak berdosa. Alasan yang sebenarnya bisa dirangkum dalam dua kata : keegoisan manusia.
Lalu adakah yang bisa kita lakukan? Tnetu saja ada. Walaupun ada begitu banyak orang yang berusaha untuk merusak lingkungan, namun ada begitu banyak pula orang-orang pintar yang dengan segala daya dan upayanya membuat alat untuk melestarikan lingkungan,
Teknologi yang juga cukup menarik adalah yang terdapat di dalam artikel terbitan VOA berjudul Tes DNA Pohon Kurangi Penebangan Hutan Liar. Dikatakan bahwa pohon juga memiliki DNA seperti manusia, dan dengan sebuah alat dapat membantu kita untuk mengenali segala produksi pohon dari toko-toko yang ada berasal dari pohon yang mana (legal atau illegal), sehingga dapat mencegah pengiriman pohon yang melanggar hukum.
Baca di http://deviraissa.wordpress.com/2012/09/07/cerita-dibalik-selembar-kertas/