Kiriman: Ligia Judith Giay, 10 September 2012
Pada tanggal 3 September 2012 VOAIndonesia memuat berita Dukungan Pemerintah AS terhadap Dialog Damai di Papua. Dukungan ini, disuarakan oleh Hillary Clinton, pada intinya diniatkan untuk menegaskan dedikasi AS dan Indonesia pada penegakan hukum dan HAM. Jika hanya dilihat secara sekilas, ini merupakan kabar baik. Benarkah demikian?
Kecaman: Kepentingan Semata?
Pertanyaan mengenai apakah kecaman Amerika Serikat ini bersifat altruistik disikapi dengan pesimis bahkan dalam artikel berita yang dimuat VOA tersebut. Dalam artikel tersebut, dikutip pernyataan Bantarto Bandoro, seorang pengamat Hubungan Internasional. Bandoro meyakini bahwa kecaman AS ini sarat kepentingan. Kepentingan yang dimaksud oleh Bandoro adalah Freeport, perusahaan tembaga yang beroperasi di Tembagapura, Papua.
Baca di: http://giasearch.wordpress.com/2012/09/10/kecaman-amerika-serikat-terhadap-pelanggaran-ham-di-papua/