Kiriman: Didit Putra Erlangga Rahardjo, 18 September 2012
Tulisan saya mengenai pembajakan tagar #muslimrage yang semula digunakan majalah Newsweek untuk mempromosikan edisi terbarunya, tapi justru secara cerdik digunakan untuk tweet guyonan secara masal di internet. Gerakan ini menjadi cerminan bahwa muslim juga memiliki cara yang jitu dalam menepis sorotan buruk berkat layanan media sosial.
Saya mengutip artikel VOA mengenai kematian Dubes AS untuk Libya akibat unjuk rasa memprotes film “Innocence of Muslims“. Unjuk rasa itulah yang memicu munculnya sampul majalah Newsweek ini.
Baca di http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/09/18/lucunya-amarah-muslim/