Kiriman: Rizky Asward Arbie, 2 November 2012
Internet memberikan ruang agar orang bisa berinteraksi dan ikut serta didalamnya sehingga menimbulkan banyak pergerakan diluar internet itu sendiri. Dan wadah yang memfasilitasi itu adalah media sosial. Adapun layanan dari media sosial itu, antara lain: blog, website, jejaring sosial (Facebook, Twitter) dan sebagainya, yang disebut terakhir merupakan media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat dunia. Perkembangan media sosial memberi dampak yang masif terhadap tren budaya, terutama kalangan remaja dan orang di usia muda.
Riset dari pingdom.com menunjukkan bahwa di tahun 2012 ini rata-rata usia pengguna media sosial berada di umur 25 – 44 tahun. Ini berarti pengguna media sosial bukan lagi didominasi para pengguna muda atau remaja. Orang di rentang usia 25 tahun keatas cenderung sudah mulai berpikir kritis dan memiliki prinsip dalam memutuskan tindakan dibandingkan dengan orang-orang di usia remaja. Seperti yang diberitakan VOA (16/10/2012) “Media Sosial Ubah Peta Sumber Pemilu”, bisa dikatakan dewasa ini media sosial bisa menjadi katalis sebuah pemilu apalagi banyaknya pengguna di rentang usia 25 tahun keatas yang lebih ‘perduli’ terhadap politik.
Selengkapnya di: http://rizkyarbie.tumblr.com/post/34833667567/media-sosial-era-demokrasi-2-0
3 responses to “Media Sosial, Era Demokrasi 2.0”
tinggkat membaca juga semakin tinggi, tp yg di baca kok status facebook ato twiter ya
makanya sebagai pengguna internet yg cerdas mari manfaatkan media sosial sebagaimana media sosial itu diciptakan. adalah mengakses informasi 🙂
yup, memang harus dimanfaatkan socmednya untuk apa saja dijaman sekarang