Kiriman: Ida Siregar, 5 November 2012
Tidak seorangpun di dunia ini yang menginginkan lahir dari keluarga miskin semuanya menginginkan lahir dari keluarga yang berkecukupan ataupun sejahtera. Tetapi sayangnya kita tidak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua kita dan yang menjadi keluarga kita. Bagi anak-anak yang lahir dari keluarga miskin pastilah hidupnya lebih berat dari anak-anak yang keluarganya berkecukupan. Anak-anak dari keluarga miskin ini mungkin dipaksa untuk membantu orang tuanya untuk bekerja. Maka tidak heran lagi kalau sehari-hari kita melihat banyak anak – anak yang menjadi pengamen dan pengemis di jalan.
Orang-orang yang memberikan aksi nyata untuk menolong anak-anak miskin dan kaum difabel ini, merekalah yang bisa disebut sebagai orang-orang yang peduli. Contohnya, kepedulian seorang warga Vietnam akan masa depan anak-anak muda dari keluarga miskin dengan mendirikan restoran yang memperkerjakan anak-anak miskin, dan juga keperdulian warga Palestina akan kaum tuna rungu dengan memperkerjakan kaum tuna rungu ini di sebuah restoran yang pengelolanya semua tuna rungu.
Baca di http://agrace2011.blogspot.com/2012/11/hanya-sebuah-kesempatan-penerimaan-dan.html