Kiriman: Sahid Nurika, 24 Juni, 2012
Pada pertengahan Mei 2012, VOA menurunkan artikel tentang “Perokok Anak di Bawah 10 tahun di Indonesia Capai 239.000 orang”. Kondisi ini sangat miris. Namun ini fakta, tidak bisa dipungkiri. Sewaktu dulu masih di SD, saya biasa melihat teman-teman saya merokok dan mereka tampak menikmatinya tanpa menghiraukan efek terhadap kesehatannya. Lhaiyalah, namanya juga anak kecil, tahu apa mereka tentang kesehatan? Sebaiknya orangtua tidak hanya memberikan pengawasan namun harus menerangkan dan memberikan contoh pengertian dari peringatan di belakang bungkus rokok, “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”.
Pemerintah, dalam menyikapi rokok juga seperti simalakama. Di satu sisi pemerintah berkewajiban menjaga warganya agar sehat sedangkan di sisi lain pemerintah harus menggenjot penerimaan negara. Ditambah lagi jika konsumsi rokok dibatasi atau bahkan dihilangkan, ini akan berpengaruh dengan lapangan kerja ribuan bahkan jutaan orang. Jadi, membahas rokok sangatlah dilematis.
Baca di http://zonesa.blogspot.com/2012/06/kesehatan-lapangan-kerja-dan-penerimaan.html