Kiriman: Adek Risma Dedees, 6 September 2012
Sejak tiga hari belakangan, profile picture dan avatar teman-teman, baik di jejaring sosial Facebook maupun Twitter dipenuhi oleh gambar Munir dengan berbagai warna dan ekspresi. Kebanyakan berlatar belakang merah. Ada pula dilengkapi dengan kata ‘Keberanian Bernama Munir’. Aksi ini tentu tak ada sebab. Pemasangan gambar aktivis hak asasi manusia, Munir, di akun jejaring sosial mereka adalah bentuk protes paling minimal terhadap pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi pembunuhan itu.
Voice of America (VOA) Indonesia juga menampilkan berita tentang ‘peringatan’ pembunuhan terhadap aktivis ini. Pemberitaan VOA yang berjudul: Kasus Pembunuhan Munir Harus Diungkap Secara Tuntas, salah satunya aksi protes setiap tahun atas peristiwa pembunuhan yang unsportif terhadap aktivis hak asasi manusia Munir harus mampu ‘menampar’ rezim SBY untuk segera menuntaskan peristiwa ini dengan adil dan manusiawi.
Bukan sebaliknya, menunda, memberi janji palsu yang justru terkesan menunggu aksi massa yang lebih besar untuk mendesak pemerintah. Jelas ini sikap pemerintah yang bercita-cita membangun bangsa demokratis tapi sama sekali tak berniat mewujudkannya. Sangat ambivalen memang. Di sini peran media membantu banyak untuk segera menuntaskan.
Baca di http://adekrismadedees.blogspot.com/2012/09/lips-service-dan-pandangi-munir-dari.html