Walau Koruptor Masih Lapar

Posted October 8th, 2012 at 7:15 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Fendiv Januar Lumbantobing, 6 Oktober 2012

Siapa yang tidak kenal dengan kata “korupsi”. fakta yang terjadi akibat korupsi sungguh menyedihkan, bahkan yang paling memalukan jika kita mengaitkan korupsi dengan nama bangsa Indonesia. yang hingga kini belum bisa tuntas mengatasinya. Korupsi di Indonesia memang telah merajalela bagai gurita. Korupsi telah ‘biasa’ dilakukan dari tingkat aparat paling redah, Ketua RT, hingga pejabat tinggi negara.

Korupsi itu berbahaya, jauh lebih berbahaya dan besar dampaknya daripada terorisme. jika teroris hanya beberapa kilometer misalnya meledakkan sesuatu, tapi korupsi itu dari Sabang sampai Merauke. Dampak korupsi itu sangatlah besar dan sangat merugikan banyak orang dan langsung dirasakan kerugiannya dalam pembangunan bangsa. Dampak negatif korupsi juga tidak berhenti sampai disini. Anak keturunan bangsa Indonesia adalah calon korban berikutnya yang harus siap menerima keadaan yang suram akibat ulah orang tuanya yang gemar korupsi.

Bahkan dalam artikel VOA Indonesia tanggal 13/02/2012, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan bahwa Sektor Pendidikan Paling Banyak Dikorupsi selama tahun 2011.  Para koruptor dengan leluasa menyalahgunakan anggaran pendidikan seperti dana bantuan operasional sekolah, dana alokasi khusus dan dana pendidikan lainnya.

Baca di:  http://fendivolution.blogspot.com/2012/10/walau-koruptor-masih-lapar.html

Ayo, Belajar di Kelas Hidup

Posted October 8th, 2012 at 7:07 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Pipit Febriana, 6 Oktober 2012

Melansir Voice of Amerika (VOA) seksi siaran Bahasa Indonesia tentang Sekolah Kurikulum Khusus di AS (Bagian 3) – Warung VOA 11 Juni 2012, menarik kesimpulan saya bahwa belajar di “kelas hidup” dengan mengajak anak-anak sekolah dasar mengelola kebun sendiri menjadi model belajar yang mengasyikan siswa untuk lebih berinteraksi di alam terbuka.

 “Saat musim panas, siswa sekolah di Amerika sering diajak untuk ikut mengelola kebun sekolah. Kebun ini berfungsi sebagai “Kelas Hidup”, dan menjadi sarana belajar yang menyenangkan bagi siswa untuk lebih mengenal berbagai jenis tanaman, serangga, binatang peliharaan dan kehidupan lain di luar ruang kelas biasa.” Jika metode belajar “kelas hidup” itu dapat di terapkan juga di sekolah dasar yang ada di Indonesia sangatlah bermanfaat dan lebih mengena pada diri siswa.  Liputan dari Los Angeles, California oleh Ning Nadia, Cak Supri dan Tim Warung VOA ini bisa menjadi inspirasi kita sebagai bagian dari negara berkembang guna memajukan kualitas pendidikan anak sekolah dasar.

Baca di:  http://pipitfebri.blogspot.com/2012/10/ayo-belajar-di-kelas-hidup.html

Difabel, diskriminasi / kesetaraan?

Posted October 8th, 2012 at 7:02 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Devi Raissa Rahmawati, 6 Oktober 2012

Satu tahun terakhir ini, ada pemandangan yang luar biasa di kampus saya. Diantara mahasiswa baru berjaket kuning yang berseliweran di kampus, ada satu dua orang yang mencuri perhatian saya. Satu tahun yang lalu, terlihat seorang perempuan yang duduk di kursi roda dan dikelilingi oleh teman-temannya yang sigap membantunya untuk mobilisasi. Beberapa bulan yang lalu, saya lihat seorang anak laki-laki yang tidak memiliki tangan namun memiliki binar semangat yang tinggi di matanya. Saya pun merasa bangga, bahwa universitas (yang katanya) terbaik di negeri ini, memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menjadi civitas academica-nya, tanpa pandang bulu, meskipun ia memiliki kekurangan fisik.

Saya senang akhir-akhir ini melihat begitu banyak kesempatan yang terbuka lebar bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik ini. Contohnya, ya..seperti yang sudah terjadi di kampus. Di daerah lain, seperti di Solo, ternyata juga mulai digalakkan kesempatan bagi mereka, atau yang disebut juga kaum difabel, untuk dapat bekerja selayaknya orang-orang pada umumnya. Hal ini seperti termuat dalam artikel VOA yang berjudul ‘Perusahaan di Solo Didorong Pekerjakan Kaum Difabel’ (19/09/2012).

Baca di:  http://deviraissa.wordpress.com/2012/10/07/difabel-diskriminasi-kesetaraan/

Satu Dekade UU Outsourcing & Nasih Buruh yang Kian Terhimpit!

Posted October 8th, 2012 at 6:52 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Imelda Hotmaria, 5 Oktober 2012

Cukup aneh membaca tanggapan Presiden dalam artikel Voice of America (VOA) yang berjudul Mogok Buruh Presiden Perintahkan Pelajari Penghapusan Outsourcing. Jelas-jelas sudah 9 tahun, Undang- Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah mengatur secara jelas sistem outsourcing, namun justru praktek outsourcing semakin meluas dan menghimpit para buruh hingga hari ini.

Lucunya, setelah 2 juta buruh berdemo serentak di 80 kota pada 3 Oktober 2012 lalu, akhirnya pemerintah mengumumkan bahwa masih akan melakukan sosialisasi selama satu tahun ke depan terhadap UU yang sudah berlaku selama 9 tahun terakhir. Terlihat jelas pemerintah tidak serius menertibkan praktek outsourcing yang melanggar undang-undang dengan tidak adanya satu pun perusahaan pelanggar yang ditindak tegas dalam 9 tahun terakhir. Undang-undang ini tampaknya hanya menjadi macan ompong dan tak pernah dilaksanakan oleh pemerintah sendiri.

Baca di:  http://imel-marietta.blogspot.com/2012/10/satu-dekade-uu-outsourcing-nasih-buruh.html

Kakek Nenek di Era Globalisasi

Posted October 8th, 2012 at 6:46 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Adek Risma Dedees, 5 Oktober 2012

KETIKA bercengkerama ria bersama karib kerabat, biasanya para pekerja sosial (bahasa bekennya aktivis), candaan agar mati muda adalah salah satu yang ‘dicita-citakan’. Selanjutnya Soe Hoek Gie, adalah salah satu nama yang tak bisa ditampik dalam pembicaraan itu. Ia menjadi pujaan, khususnya akan gerakan dan karya-karyanya.

Kenapa? Ini menjelaskan, bahwa usia muda harus digebrak sedemikian rupa untuk terus bekerja dan berkarya –tidak kemudian bercita-cita pensiun di usia 40 tahun. Nah, ketika ajal menjemput, katakanlah itu di usia belum genap 30 tahun atau setidaknya tak sampai menjadi nenek kakek dan masuk panti jompo, adalah sangat ‘sesuatu’ hingga luar biasa. Kata dosen saya, menunggu tua itu menyakitkan!

Ketika Voice of Amerika Indonesia mengabarkan perihal jumlah lansia di seluruh dunia mencapai 1 milyar orang, dan itu membawa tantangan tersendiri jika tak diimbangi dengan jumlah kaum mudanya, saya jadi terbawa arus untuk ikut serta mengulasnya. Di bawah ini kutipan berita dari VOA Indonesia pada Kamis (04/10/2012) : Jumlah Lansia Sedunia Diperkirakan Mencapai 1 Miliar dalam 10 Tahun

Hasil penelitian yang diterbitkan pekan ini oleh Dana Kependudukan PBB mengungkapkan jumlah lansia di seluruh dunia dapat mencapai jumlah 1 miliar orang dalam kurun 10 tahun mendatang.

Baca di:  http://adekrismadedees.blogspot.com/2012/10/kakek-nenek-di-era-globalisasi.html

Sayangilah Diri Sendiri

Posted October 8th, 2012 at 6:40 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Pipit Febriana, 5 Oktober 2012

“Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”. Sungguh ironis memang. Jelas-jelas peringatan merokok dicatak di bungkus rokok itu sendiri, namun masih di produksi. Terlebih jenis dan aroma rokok semakin bervariasi dari tahun ke tahun.

Seolah hanya bahasa iklan yang semakin menarik perokok untuk terus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit demi menikmati sepuntung rokok. Saya begitu terkesan dengan artikel VOA yang ditulis oleh Nurhadi Sucahyo tanggal 19 September 2012 tentang Mahasiswa UGM Adakan Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok.

Betapa tidak, merokok tidak hanya merusak badan si perokok, tapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Terlebih jika laki-laki merokok di dalam rumah, maka asap rokok pasti menyebar ke anggota keluarganya, baik istri maupun anak-anak.

Baca selengkapnya di:  http://pipitfebri.blogspot.com/2012/10/sayangilah-diri-sendiri.html

 

Pengguna Angkutan Umumpun Berhak Untuk Mendapatkan Kenyamanan dan Keselamatan

Posted October 8th, 2012 at 6:34 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Ida Riama Siregar, 5 Oktober 2012

Sering kali kata-kata seperti “kalau mau nyaman naik kendaraan pribadi saja”  terlontar dari sopir bus ataupun penumpang yang mungkin kita pernah dengar dan hal itu membuat hati saya miris apakah menjadi penumpang angkutan tidak layak untuk merasakan faktor kenyamanan dan faktor keselamatan? walaupun pemerintah mempunyai banyak sekali peraturan dan undang – undang tentang angkutan umum yang juga menjamin keselamatan penumpang  tetapi pada pelaksanaannya dilapangan sering kali tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Maka saya tidak heran jika armada angkutan umum di berbagai daerah di Indonesia rata-rata 20 hingga 50 persen tidak layak operasional. Berdasarkan hasil survei Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) seperti yang saya kutip dari berita VOA tertanggal 18 September 2012 yang berjudul 20-50 Persen Armada Angkutan UmumTak Layak Beroperasi, karena yang saya rasakan sebagai pengguna angkutan umum  adalah ketidaknyamanan.

Baca di:  http://agrace2011.blogspot.com/2012/10/pengguna-angkutan-umumpun-berhak-untuk.html

 

Untuk mengangkat piala, tak cukup hanya dengan talenta

Posted October 5th, 2012 at 11:14 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: M. Akida. Pratama, 4 Oktober 2012 

Ada sebersit rasa kagum dan bangga saat saya melihat video VOA terbitan Rabu,19/9/2012 yang meliput kegiatan Andik Vermansyah ketika berlatih di salah satu klub sepakbola besar di Amerika Serikat, DC United. Mengingat klub tersebut merupakan klub yang dihuni oleh dua bintang besar yaitu David Beckham dan Landon Donovan, ditambah lagi dengan nilai positif yang diberikan oleh pelatih DC United kala melihat permainan Andik disana, rasa kagum saya menjadi semakin besar. Ternyata di tengah kisruhnya dunia persepakbolaan Indonesia masih terdapat talenta yang mampu bersinar.

Namun menjelang piala AFF 2012, apakah talenta talenta ini sanggup untuk mengangkat piala atas nama Indonesia ? Postingan saya menyikapi hal hal yang terjadi pada individu yang terlibat dalam jagad sepakbola Indonesia berdasarkan pengamatan dan opini saya sendiri.

Baca di http://www.gajebot.com/2012/10/untuk-mengangkat-piala-tak-cukup-hanya-dengan-talenta.html

Menjual Pulau Se-harga Diri Sebuah Kedaulatan

Posted October 5th, 2012 at 10:29 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Jayadi, 4 Oktober 2012

Tulisan ini terinspirasi dari banyaknya berita yang dimuat dalam media VOA mengenai salah satu pulau yang kini kembali menyulut silang pendapat antara Jepang dan Tiongkok, salah satunya adalah Kepulauan Senkaku/Diaoyu: Sumber 2 Dekade Jepang-Tiongkok yang dimuat pada tanggal 30 September 2012.

Fenomena itulah yang menyebabkan leluasanya “orang kaya” untuk melobi siapapun yang dapat dilobi untuk meraih kepentingannya. Lahirlah kelonggaran-kelonggaran, seperti bolehnya membeli tanah se-pulau, pengusahaan tambang secara penuh dan seterusnya. Karena seluruh tanahnya dimiliki, telah dibangun hotel, bungalow, cottage, penangkar buaya, pengembangbiakan kura-kura, dan kesemuanya itu tetap berada dalam satu paket, se-pulau.

Baca di http://mapem-club.org/2012/10/04/menjual-pulau-se-harga-diri-sebuah-kedaulatan/

Menunggu Matinya HAM di Kamboja

Posted October 3rd, 2012 at 8:58 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Firman Jamal, 3 Oktober 2012 

Blog ini kutulis setelah melihat salah satu pemberitaan di VOA tentang “Pengadilan Kamboja mengukum penjara seorang aktivis selama 20 tahun“.  Kontan hal ini membuat saya kaget karena sepengetahuan saya bahwa di indonesia hukuman penjara maksimal itu dilaksanakan hanya 15 tahun penjara, bisa meningkat menjadi 20 tahun jika terdapat pertimbangan antara hukuman mati dan seumur hidup. lagipula kesalahan apakah yang dilakukan oleh aktivis yang bernama Mam Sonando pemimpin salah satu radio independen ini karena hukuman selama itu kebanyakan pelaku berkasus seperti pembunuh.

Sebagai seorang warga walaupun tak sebangsa dan setanah air, dukungan dan bantuan moril tetap kami berikan kepada penduduk kamboja yang merasa tertindas di negeri sendiri dan semoga mendapatkan kembali hak hak mereka yang telah dirampas secara paksa.

Baca di http://kreasi-vmenk.blogspot.com/2012/10/menunggu-matinya-ham-di-kamboja.html

Categories

Calendar

November 2024
M T W T F S S
« Dec    
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Archives