Seandainya Binatang-Binatang Itu Dapat Berbicara Bahasa Manusia

Posted September 15th, 2012 at 7:13 am (UTC+0)
1 comment

Kiriman:  Leyla Imtichanah, 12 September 2012

Kamu sudah pernah menonton film kartun Happy Feet? Film yang cukup terkenal itu mengisahkan tentang Mumble, seekor penguin yang bisa menari, tapi tidak bisa menyanyi. Alhasil, ia menjadi pecundang. Meskipun tariannya bagus, rasanya percuma kalau tidak didukung dengan suara yang oke.

Demi menghapus kesedihannya, Mumble pun memilih meningggalkan rumahnya dengan tujuan mulia; mencari ikan yang akhir-akhir ini sulit didapatkan. Petualangan Mumble dalam Happy Feet, berakhir di sebuah kebun binatang di Amerika.

Terkurung di kandang sempit, adalah salah satu penderitaan binatang. Yang lebih menderita lagi, manakala mereka tidak diberi makan dengan layak, padahal mereka tidak diberi kebebasan untuk mencari makan sendiri. Sebagaimana yang terjadi di kebun binatang Surabaya. Betapa memprihatinkan. Menurut berita yang dilansir oleh situs VOA Indonesia, tertanggal  11 September 2012, 130 Satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati  9 bulan terakhir, akibat serangan penyakit dan kurangnya sarana yang memadai, termasuk di dalamnya adalah perawat yang berkualitas.

Baca di:   http://leylahana.blogspot.com/2012/09/seandainya-binatang-binatang-itu-dapat.html

Mobil Hybrid Karya Anak Bangsa

Posted September 15th, 2012 at 7:07 am (UTC+0)
2 comments

Kiriman:  Mohamad Rivai, 11 September 2012

Belakangan ini sering terdengar gembar gembor masalah mobil hybrid di kampus saya. Sebenarnya apa sih mobil hybrid itu?. Saya kira mobil hybrid itu sama dengan mobil listrik, eh ternyata beda. Mobil hybrid merupakan kombinasi antara mobil berbahan bakar Bensin/Solar dan Mobil Listrik. Sehingga se enggak enggaknya pemakaian mobil hybrid bisa mengurangi penggunaan energi fosil.

Apakah mobil hybrid pilihan terakhir untuk mengurangi polusi udara?
Setelah membaca artikel di VOA tentang “Masa Depan Mobil Listrik di Amerika“,  sedikit saya bisa membayangkan seberapa canggihnya negara Amerika itu? membuat mobil yang ramah lingkungan dengan suplay tenaga dari listrik.
Pastilah nantinya polusi udara di bumi ini bisa berkurang jika semua orang menggunakan mobil listrik.  Tetapi dalam pelaksanaannya, produksi dari mobil listrik itu sendiri mengalami beberapa kendala, salah satunya yaitu karena daya beli masyarakat yang rendah. Hal ini disebabkan karena harga mobil listrik tersebut relatif lebih mahal jika dibandingkan mobil konvensional. Dan sudah jelas bahwa solusi mobil hybrid tersebut memerlukan tindak lanjut dari pemerintah.

Baca di:  http://www.kempor.com/2012/09/mobil-hybrid-karya-anak-bangsa.html

Jika Presiden Kita Dapat Bersikap Tegas, Maka Kasus Munir Dapat Terselesaikan

Posted September 15th, 2012 at 6:58 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Ida Riama Siregar, 11 September 2012

Pada saat Munir Said Thalib meninggal dunia, semua media sangat gencar memberitakan kematian Munir, dan penduduk Indonesia pun pada saat itu banyak yang mengikuti beritanya dan juga Kematian Munir sempat menjadi topik pembicaraan yang hangat pada saat itu di kalangan masyarakat.

Sayapun termasuk salah seorang yang lumayan mengikuti beritanya.  Pada saat itu yang timbul dalam benak pemikiran saya, kematian Munir ini seperti cerita dalam novel ataupun film saja karena saya teringat akan sebuah film yang pernah saya tonton dan juga novel  yang pernah saya baca dimana seseorang juga dibunuh dan menjadi korban dari sebuah kekuasaan pemerintah.

Sudah delapan tahun berlalu sejak kematian Munir, tapi istri Munir, Suciwati bersama Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) tidak pernah menyerah untuk mengusut tuntas pembunuhan Munir dan terus mendesak agar kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalid diungkap hingga tuntas seperti yang ditulis dalam berita VOA tertanggal 04 September 2012 berjudul Kasus Pembunuhan Munir Harus Diungkap Secara Tuntas.

Baca di:  http://agrace2011.blogspot.com/2012/09/jika-presiden-kita-dapat-bersikap-tegas.html

Kecaman Amerika Serikat terhadap Pelanggaran HAM di Papua:Kepentingan atau Harapan?

Posted September 15th, 2012 at 6:54 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Ligia Judith Giay, 10 September 2012

Pada tanggal 3 September 2012 VOAIndonesia memuat berita Dukungan Pemerintah AS terhadap Dialog Damai di Papua. Dukungan ini, disuarakan oleh Hillary Clinton, pada intinya diniatkan untuk menegaskan dedikasi AS dan Indonesia pada penegakan hukum dan HAM. Jika hanya dilihat secara sekilas, ini merupakan kabar baik. Benarkah demikian?

Kecaman: Kepentingan Semata?

Pertanyaan mengenai apakah kecaman Amerika Serikat ini bersifat altruistik disikapi dengan pesimis bahkan dalam artikel berita yang dimuat VOA tersebut. Dalam artikel tersebut, dikutip pernyataan Bantarto Bandoro, seorang pengamat Hubungan Internasional. Bandoro meyakini bahwa kecaman AS ini sarat kepentingan. Kepentingan yang dimaksud oleh Bandoro adalah Freeport, perusahaan tembaga yang beroperasi di Tembagapura, Papua.

Baca di:  http://giasearch.wordpress.com/2012/09/10/kecaman-amerika-serikat-terhadap-pelanggaran-ham-di-papua/

Perkembangan Era Globalisasi Dan Dampak Revolusi Digital pada Proses Belajar-Mengajar

Posted September 15th, 2012 at 6:49 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Karyono, 8 September 2012

Isu globalisasi telah berkembang di seluruh negara di dunia. Dunia kini seolah tanpa sekat, dimana semua orang yang berada di negaranya masing-masing dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka yang berada di negara lain. Kennedy dan Cohen menyebutkan globalisme adalah sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Maka jika kita sama2 mempunyai kesadaran dan pemahaman seperti yang sudah di paparkan oleh Kennedy dan Cohen, Maka akan terciptalah kedamaian dala Dunia ini.

Globalisasi dapat mencakup segala aspek, mulai dari politik, hubungan internasional, ekonomi, perdagangan, hingga bisa mencakup hubungan politik internasional, perdagangan, ekonomi, komunikasi, sampai badan intelijen. Dengan adanya globalisasi, semua yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita ketahui dengan baik.

Contoh suatu misal dengan bantuan media, Seperti: VOA (Voice Of America) Indonesia, misalnya, mempermudah semua berita- berita yang terjadi di wilayah Amerika diketahui oleh masyarakat yang ada di negara Indonesia.

Baca di:  http://blogwongdeso.mywapblog.com/perkembangan-era-globalisasi-dan-dampak.xhtml

Polri & BIN Usut Video Terkait Pilkada Jakarta

Posted September 15th, 2012 at 6:38 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Novaro R Frans, 8 September 2012 

Voice 0f America (VOA) dalam artikelnya memberitakan, bahwa Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia diminta menyelidiki video SARA berisi ancaman untuk etnis tertentu.

Hal tersebut sehubungan dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta putaran kedua, dimana telah beredar sebuah video yang sarat dengan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) di Internet. Pemerintah telah menginstruksikan polisi dan BIN untuk menyelidiki masalah ini.

Baca di http://patriotindo.wordpress.com/2012/09/08/polri-bin-usut-video-terkait-pilkada-jakarta/#more-329

Cerita Dibalik Selembar Kertas

Posted September 15th, 2012 at 6:36 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Devi Raissa Rahmawati, 7 September 2012

Pemborosan kertas bisa dilihat dari pilkada akhir-akhir ini. Penduduk Jakarta dimanjakan dengan berbagai poster, baliho, dan alat kampanye cetak lainnya di sepanjang dinding atau jalan yang dilewati. Namun, saat masa kampanye berakhir, tak jarang kertas-kertas tersebut terhanyut di sungai atau tersangkut di got. Sudah memboroskan kertas, membuang sampah sembarang pula.

Itu baru dari segi kertas, belum lagi dari pembuatan perabotan, alih lahan, dan lain-lain. Seakan ada begitu banyak alasan yang dikemukakan manusia untuk menelanjangi pohon, rumah bagi para makhluk-makhluk hutan yang tidak berdosa. Alasan yang sebenarnya bisa dirangkum dalam dua kata : keegoisan manusia.

Lalu adakah yang bisa kita lakukan? Tnetu saja ada. Walaupun ada begitu banyak orang yang berusaha untuk merusak lingkungan, namun ada begitu banyak pula orang-orang pintar yang dengan segala daya dan upayanya membuat alat untuk melestarikan lingkungan,

Teknologi yang juga cukup menarik adalah yang terdapat di dalam artikel terbitan VOA berjudul Tes DNA Pohon Kurangi Penebangan Hutan Liar. Dikatakan bahwa pohon juga memiliki DNA seperti manusia, dan dengan sebuah alat dapat membantu kita untuk mengenali segala produksi pohon dari toko-toko yang ada berasal dari pohon yang mana (legal atau illegal), sehingga dapat mencegah pengiriman pohon yang melanggar hukum.

Baca di http://deviraissa.wordpress.com/2012/09/07/cerita-dibalik-selembar-kertas/

Menyelamatkan Bahasa yang Terancam Punah

Posted September 15th, 2012 at 6:30 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Radillah Khaerany, 7 September 2012

Bahasa minoritas di seluruh dunia terancam punah. Barbagai hal menjadi faktor penyebab punahnya bahasa-bahasa. Mulai dari urbanisasi, televisi, hingga kebijakan pemerintah sendiri.

Pulang kampung pada Idul Fitri kemarin berhasil bikin saya berpikir betapa saya tidak fasih berbahasa asli kampung bapak saya. Selama berada di kampung bapak saya semuanya menggunakan bahasa Duri. Saat ada yang ngajak saya ngobrol, saya hanya bisa mengerti sedikit-sedikit tapi tidak bisa menggunakannya dengan fasih. Istilahnya, saya hanya menguasai bahasa Duri secara pasif. Padahal baik bapak maupun mamak saya fasih berbahasa Duri.
Hal yang sama saya yakini juga terjadi pada sebagian besar kaum urban. Hidup di kota yang berpenduduk heterogen sedikit demi sedikit menjauhkan bahasa daerah dari lidah. Yang digunakan kemudian adalah bahasa Indonesia berdialek kota setempat.
Tingginya angka urbanisasi yang berdampak pada terancamnya eksistensi bahasa daerah inilah yang membuat Kepala Bidang Peningkatan dan Pengendalian Bahasa Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, Sugiyono menyatakan bahwa di penghujung abad 21, hanya tinggal 10% bahasa daerah yang akan bertahan. Hal ini dijelaskan pada artikel VOA yang berjudul Jarang Digunakan Ratusan Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah.  Berbagai gerakan melestarikan bahasa yang terancam punah mulai dilaksanakan di Indonesia, Amerika Serikat, dan dunia. Sudah menjadi kewajiban kita, selagi bisa, untuk turut menyelamatkan bahasa daerah kita agar tidak benar mati nantinya.

Baca di: http://kyosotoy.blogspot.com/2012/09/menyelamatkan-bahasa-yang-terancam-punah.html

Meneladani Perjuangan Suciwati

Posted September 15th, 2012 at 6:26 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Arief Setiawan, 7 September 2012 

Mengenang Munir tak melulu harus meneriaki para polisi dan pejabat negeri. Mengenang Munir tak melulu harus melempari dan menyumpah-serapahi pemimpin negeri yang (memang) gemar ingkar janji.

Ada pelajaran yang sangat berharga dan bisa dipetik atas meninggalnya pejuang hak asasi kemanusiaan (HAM) nomor wahid di negeri ini. Negeri yang menurut sebagian orang, sebuah negeri subur tirani.

Adalah Suciwati yang selama delapan tahun ini memperjuangkan keadilan atas meninggalnya Munir, seperti diberitakan oleh VOA dalam artikel: “Suciwati: Presiden Yudhoyono Ingkar Janji”. Bisa dibayangkan betapa berat perjuangan yang harus ia jalani.

Delapan tahun, bukan waktu yang sebentar, kawan! Perjuangannya, cintanya terhadap sang suami patutnya kita teladani. Menjadi contoh betapa di tengah zaman yang semakin keras ini, seorang Suciwati masih tetap cinta sampai mati.

Baca di http://arsetega.wordpress.com/2012/09/07/meneladani-perjuangan-suciwati/

Krisis Pangan Hantui Dunia, 3 Milyar Orang Terancam Kelaparan!

Posted September 15th, 2012 at 6:25 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Imelda Hotmaria, 7 September 2012 

Pada hari Selasa minggu ini, 3 lembaga pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengekang kenaikan harga jagung, gandum dan kedelai, guna menghindari krisis besar, seperti diberitakan VOA dalam artikel: 3 Lembaga PBB Peringatkan Ancaman Kenaikan Harga Pangan.

Ekonom terkenal dunia, Joseph Stiglitz, pernah berkata, “Ketika pangan sulit didapat, darah mulai mengalir di jalan!”

Lantas berapa harga jagung dan kedelai telah meroket dalam 2 bulan terakhir?
Jika kita bukan ibu-ibu yang sering belanja ke pasar tentu kita tidak terlalu memonitor pergerakan harga pangan yang terjadi di pasar tradisional maupun pasar modern. Namun hal ini dipastikan tidak akan berlangsung lama lagi karena teman-teman di Facebook panik karena harga jagung dan kedelai sudah meroket 2 kali lipat dalam 2 bulan terakhir! Mereka sudah sibuk mengajak teman-temannya untuk menimbun bahan pangan di rumah mereka masing-masing. Mereka menyadari krisis pangan sudah di depan mata dan mengintai kita semua…

Baca di http://imel-marietta.blogspot.com/2012/09/krisis-pangan-hantui-dunia-3-milyar.html

Categories

Calendar

November 2024
M T W T F S S
« Dec    
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Archives