Meredam Aktifitas Geng Motor

Posted June 4th, 2012 at 10:23 pm (UTC+0)
1 comment

Kiriman: Fariza Indrianto, 31 Me1 2012

Akhir akhir ini telah di lakukan olah TKP terhadap pelaku yang menjadi kejahatan geng motor, dan masih hangat bahwa geng motor mulai kembali meresahkan warga.

Apalagi menyambung artikel VOA yang berjudul Polisi Diimbau Tindak Tegas Aktivitas Geng Motor semakin menandakan bahwa geng motor ini benar benar perlu di waspadai.

Aktivitas geng motor sebenarnya tidaklah menjadi ancaman kalau bisa disikapi dengan bijak, kenapa? Karena yang berada di dalam geng motor tersebut biasanya adalah usia remaja, di mana usia remaja adalah masa yang paling labil dari seseorang. Ia ingin diakui dan dihargai dalam tindakannya, sayangnya terkadang mereka memilih jalan yang keliru.

Baca di http://carikost.blogspot.com/2012/05/meredam-aktifitas-geng-motor.html

 

Sastra: Sarana Tumbuh dan Berkembang Anak

Posted June 4th, 2012 at 10:20 pm (UTC+0)
1 comment

Kiriman: Noridha Weningsari, 31 Mei 2012

Sedih rasanya ketika membaca berita di situs VOA Indonesia tanggal 9 Mei 2012 yang berisi berita duka cita mengenai kepergian seorang sosok berharga, yakni penulis dan ilustrator buku anak-anak asal Amerika Maurice Sendak.

Bukannya saya mengenal betul sosok Maurice Sendak,  tapi kepedulian saya terhadap dunia anak-anak membuat saya prihatin karena lagi-lagi kita kehiangan sosok-sosok langka yang benar-benar peduli terhadap well-being anak.

Terlepas dari kontroversi isi dan ilustrasi yang banyak diperdebatkan oleh para kritikus mengenai  karyanya, Maurice Sendak terbukti mampu mengukir prestasi dan karya luar biasa seperti “Where The Wild Things Are” yang memperoleh medali caldecott dan bahkan sempat difilmkan pada tahun 2009 lalu .

Indonesia tak kalah dari Amerika soal seniman yang fokus membuat cerita serta ilustrasi yang berhubungan dengan dunia anak. Drs Suyadi atau lebih popular dengan sebutan Pak Raden juga punya segudang karya yang salah satunya masih saya ingat betul hingga saat ini, yakni ‘Si Unyil’.

Baca di http://noridhaweningsari.blogspot.com/2012/05/sastra-sarana-tumbuh-dan-berkembang.html

Kurikulum Esai Lebih Potensial

Posted June 4th, 2012 at 5:40 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Evelyn Angelita Manurung, 31 Mei 2012

Pendidikan adalah basis terpenting untuk anak mulai usia dini, walaupun untuk anak usia dini tidak dipatok pada pendidikan formal / akademis. Membaca artikel dari salah satu website berita online VoAindonesia bertajuk “Sekolah di AS Kembangkan Kurikulum Berbasis Esai Murid” sangat menarik bagi saya pribadi.

Dengan masuknya kurikulum Esai dalam sistem belajar mengajar di sekolah diharapkan mampu mengeksplor potensi akademis / non akademis siswa. Metode Esai sangat membantu siswa dalam mengembangkan dan menggali pola pikirnya terhadap suatu topik bahasan dengan cara menulis dan mendiskusikannya. Jika para murid dibiasakan menulis sesuatu sejak pendidikan dasar, maka itu akan meningkatkan daya imajinasi, perbendaharaan kata dan kalimat, kemampuannya melihat, memahami, menganalisa dan berpendapat tentang sesuatu yang dituangkan dalam tulisannya.

Kurikulum Esai ini ada baiknya jika disosialisasikan di Indonesia.

Baca di http://angelarticle.blogspot.com/2012/05/kurikulum-esai-lebih-potensial.html

 

Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, Manusia Mati Meninggalkan Memori

Posted June 4th, 2012 at 5:35 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Mubarok, 30 Mei 2012

Menyimpan sebuah karya dalam bentuk digital, saat ini adalah sebuah kebutuhan. Beragam manuskrip yang usianya sudah ratusan tahun memerlukan perawatan ekstra agar tetap terjaga. Upaya tersebut tentunya membutuhkan biaya yang besar, ruang yang memadai dan keahlian khusus.

Lain halnya jika disimpan dalam bentuk digital, sehingga proses penyimpanan dan perawatan bisa lebih mudah. Manfaat lain adalah distribusi manfaat dari manuskrip tersebut yang bisa menjangkau semua kalangan. Jika tidak disimpan dalam bentuk digital maka kemampuan akses terhadap manuskrip tersebut tentu terbatas ruang dan waktu. Belum lagi keengganan generasi muda untuk datang ke perpustakaan dan melihat lembaran manuskrip kuno yang tidak mereka mengerti isinya.

Baca di http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/31/gajah-mati-meninggalkan-gading-harimau-mati-meninggalkan-belang-manusia-mati-meninggalkan-memori/

Obat HIV/AIDS Ditemukan?

Posted June 4th, 2012 at 5:30 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Yohanes Yoga Laksono, 30 Mei 2012

AIDS merupakan salah satu momok paling menakutkan didunia karena dapat menyebabkan sistem pertahanan tubuh penderita menjadi lumpuh. Dalam dunia medis belum terdapat obat yang mampu membasmi virus HIV. Dalam tulisan ini diungkapkan laporan mengenai obat baru dalam pencegahan HIV dan juga bagaimana cara pencegahan AIDS itu sendiri. Jadi sudahkah Obat HIV/AIDS ditemukan?

Baca di http://yohanrushsykes.blogspot.com/2012/05/obat-hivaids-ditemukan.html

Mampukah Gelar “Warisan Dunia” Selamatkan Subak?

Posted June 4th, 2012 at 5:22 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Inten Pertiwi, 30 Mei 2012

ari sekian banyak berita yang ditampilkan di halaman VOA, berita tentang ”UNESCO Akui Sistem Pengairan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia” sangat menarik perhatian saya.

Namun gencarnya gempuran bisnis pariwisata global di Bali mengancam kelestarian lahan pertanian di Bali yang ujungnya akan mengarah pada kelestarian organisasi Subak. Lalu mampukah gelar warisan dunia dari UNESCO ini menyelamatkan subak dari gempuran bisnis pariwisata dan tantangan perkembangan populasi masyarakat Bali?

Baca di http://bungajepun.blogspot.com/2012/05/mampukah-gelar-warisan-dunia-dari.html

AFS/YES Muara Seluruh Mimpiku

Posted June 4th, 2012 at 5:16 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Mahmuddin, 30 Mei 2012

Analisi AFS/YES sebagai muara mimpi anak bangsa serta curahan hati untuk Menteri Pendidikan Indonesia.

Asa, cinta, perjuangan, dan doa seluruhnya reaktan dalam tabung reaksi yang siap meledakkan laboratorium besar.

Baca di http://mahmuddin-bambukuning.blogspot.com/

GAGA(lnya) Representasi Budaya Barat

Posted June 4th, 2012 at 4:48 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Widya Ratna Kusumaningrum, 29 Mei 2012

Gaun panjang nanelegan dengan dominasi warna hijau lemon yang dikenakan saat turun dari bandara Sungshan Taipe, Taiwan, Rabu 16 Mei 2012, tak serta-merta mengubah sosok unik dan nyentrik Lady Gaga di tengah santernya pemberitaan bakal konsernya di Indonesia.

Eskalasi wacana kedatangannya awal Juni ini yang semula menjadi trending topik pemberitaan sebulan terakhir kini tinggal menyisakan kekecewaan bagi penggemar dan promotor karena batalnya konser tersebut.

Para Little Monster-sebutan untuk penggemar Gaga yang sudah jauh-jauh hari memesan tiket kini harus berdesak-desakan lagi mengembalikan tiket/refund ke penyelenggara. Promotor pastinya menjadi pihak yang paling dirugikan secara finansial karena batalnya konser.

Namun, apakah kerugian finansial tersebut akan sebanding dengan keuntungan secara sosial-kebudayaan masyarakat kita? Tentu ini pilihan yang sulit, jika harus mengorbankan generasi muda kini yang telah teracuni dan terombang-ambingkan oleh penjajahan psikis yang disebut hedonisme.

Baca di http://widyakusu.blogspot.com/2012/05/gagalnya-representasi-budaya-barat.html

Little Indonesia? Someday!

Posted May 30th, 2012 at 12:11 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Gerry Zaky Al Masbut, 29 Mei 2012

Hingga kini, kita mungkin sudah mengenal tempat dengan nama Little India atau China Town di beberapa negara di dunia. Namun apakah kita pernah mendengar nama Little Indonesia atau Indonesia Town sebagai nama salah satu tempat di dunia? Walaupun ada, masih belum sepopuler Little India atau China Town. Hal ini menunjukkan bahwa diaspora Indonesia masih belum terlalu eksis jika dibandingkan dengan diaspora India maupun China.

Dengan semakin berkembangnya diaspora Indonesia di AS, bukan tidak mungkin suatu saat akan ada Little Indonesia atau Indonesia Town di AS atau bahkan beberapa negara lainnya di dunia. Dengan tidak membatasi mimpi, berani merantau, mau bekerja keras, tidak pantang menyerah dan totalitas serta tetap rendah hati. Little Indonesia? Indonesia Town? Ya, Someday!

Baca di http://gmasbut.wordpress.com/2012/05/29/little-indonesia-someday/

Tanggung Jawab Dibalik Gelar Subak sebagai Warisan Budaya Dunia

Posted May 29th, 2012 at 11:56 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Ayu Feby Sarita, 29 Mei 2012

Gelar subak sebagai warisan budaya dunia kini yang telah diusahakan selama 12 tahun, mendapat pertanggungjawaban atas gelar kehormatan tersebut. dalam kenyataannya, subak banyak mengalami intervensi dari berbagai pihak. alih fungsi lahan merupakan salah satu faktor yang mengikis kemurnian nilai budaya subak. Akankah dengan pemberian gelar sebagai warisan budaya dunia, subak dapat dilestarikan?

Baca di http://www.fesho91.co.cc/2012/05/tanggung-jawab-dibalik-gelar-subak.html

Categories

Calendar

November 2024
M T W T F S S
« Dec    
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Archives