Posted April 9th, 2012 at 5:27 am (UTC+0)
Kiriman: Aryandi Putra, 7 April 2012
Kenaikan BBM menjadi isu yang paling marak dibicarakan akhir-akhir ini. Ya, pemerintah berencana menaikkan harga BBM baik premium maupun solar sebesar 1.500 rupiah dari 4.500 rupiah menjadi 6.000 rupiah. Tentunya hal ini sangat memberatkan masyarakat. Kalau yang naik hanya BBM saja, tentu tidak menjadi masalah yang berarti. Namun, kenaikan BBM pasti memicu kenaikan barang barang lainnya. Hal inilah yang menimbulkan keresahan masyarakat. Kebutuhan pokok harganya melambung tinggi, bahkan sebelum BBM naik. Dalam berita pada situs VOA pada tanggal 07 Maret 2012, Presiden SBY pun mengakui bahwa kenaikan BBM akan berdampak ke semua sektor. Selengkapnya dapat dibaca di
http://www.voanews.com/indonesian/news/Presiden-Akui-Kenaikan-BBM-akan-Berdampak-ke-Semua-Sektor-141745113.html
Kenaikan BBM adalah hal yang tidak dapat dihindari, kenaikan minyak mentah dunia membuat APBN kita terkuras untuk mensubsidi harga BBM. Berbagai solusi coba dimunculkan, mulai dari pembatasan BBM subsidi sampai konversi ke BBG. Akhirnya solusi yang diambil adalah menaikkan harga BBM bersubsidi. Protes pun bermunculan dari berbagai kalangan, demonstrasi terjadi di mana-mana. Tapi mau bagaimana lagi, negara kita tidak sanggup bila terus-terusan mensubsidi BBM. Sebagai warga negara yang baik, kita tidak boleh hanya berpangku tangan pada kebijakan pemerintah. Sudah saatnya kita mengefisienkan penggunaan BBM. Tips ini bagi anda yang menggunakan kendaraan bermotor. Mau tau tipsnya?
Baca di: http://ryandzhunter.wordpress.com/2012/04/07/langkah-kecil-hemat-bbm/