Kiriman: Kurnia Dwi Anggari,19 Maret 2012
Bulan April adalah hari yang paling dinantikan seluruh bangsa Indonesia. Bukan karena peringatan hari besar yang ditunggu oleh masyarakat umum, juga bukan mengenai April MOP yang dinantikan oleh Remaja. Ya bulan April seperti yang telah digembar-gemborkan oleh bapak-bapak pejabat yang saya nggak tahu namanya, dan juga banyak berseliweran di acara berita televisi bahkan bercokol di hampir semua surat kabar dan menjadi headline selama beberapa minggu terakhir. Apalagi coba, kalau bukan masalah BBM.
Balik lagi soal wacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM, saya sebagai warga Negara yang masih peduli dengan nasib bangsanya juga ikut bereaksi untuk mengurai opini lewat tulisan ini. Sudah barang tentu reaksi yang akan mengemuka ( semacam opini public)adalah gelombang penolakan besar dari berbagai golongan, mulai dari demo yang dilakukan oleh mahasiswa seperti artikel VOA tanggal 15 maret lalu tentang aksi teatrikal mahasiswa Bali sebagai upaya penolakan kenaikan Harga BBM yang dilakukan oleh ± 600 mahasiswa di Denpasar. Juga tanggapan-tanggapan skeptis oleh pengamat-pengamat ekonomi mengenai keberlangsungan ekonomi pasca kenaikan harga BBM.
Baca di http://angginisme.blogspot.com/2012/03/kenaikkan-harga-bbm-apakah-keputusan.html