Kiriman: Arief Setiawan, 7 Juli 2012
Tak bisa dipungkiri memang, perubahan zaman sekaligus diiringi oleh perkembangan teknologi yang kian pesat turut berpengaruh terhadap polah dan tingkah manusia di dalamnya termasuk budaya dan bahasa, di manapun, termasuk di “tanah tumpah darah” kita: Indonesia.
Dalam artikel VOA pada 21-06-2012 bertajuk Piala Eropa Dorong Rakyat Ukraina Belajar Bahasa Inggris disebutkan bahwa: “Saat para anggota parlemen Ukraina berseteru mengenai status Bahasa Rusia di Ukraina, bahasa Inggris semakin populer di negara tersebut tanpa ada arahan dari pemerintah. Dorongan pasar, di mana persediaan mendikte permintaan, dan juga turnamen Piala Eropa 2012, dengan tuan rumah Ukraina dan Polandia, menyebabkan Ukraina menjadi trilingual.”
Sambil menekur ke dalam lubuk yang paling dalam diam-diam hati saya berbisik: betapa bersyukurnya bangsa Indonesia zaman sekarang yang tak musti berpolemik tentang bahasa mana yang harus dipilih sebagai bahasa nasionalnya. Sayangnya, eksistensi bahasa Indonesia kini sedang diuji.
Baca di http://arsetega.wordpress.com/2012/07/07/fmbbi-versus-bahasa-hibrida/