Kiriman: Edi Kusumawati, 30 September 2012
Menunggu antrian di rumah sakit dekat dengan orang yang merokok benar-benar “penderitaan” bagi saya. Meskipun di tempat umum, tapi jika di area rumah sakit menurut saya tidaklah pada tempatnya. Mau menegur koq nanti dikira sok! Serba salah memang.
Tapi sejak terpampang spanduk bertuliskan “DEMI KENYAMANAN BERSAMA DILARANG MEROKOK DI SEKITAR AREA INI”, kalau kemarin-kemarin mau negur orang yang sedang merokok serba sungkan, sekarang jadi lebih enak.
Tinggal menunjukkan spanduk itu harusnya mereka sadar diri untuk tidak merokok di area itu. Paling tidak mereka mau menghargai orang yang tidak merokokkarena bagaimana pun juga setiap orang berhak atas udara yang bersih dan segar, seperti yang ditulis dalam artikel VOA: Mahasiswa UGM Adakan Gerakan Rumah Bebas Asap Rokok.
Melarang orang merokok di tempat umum juga bukan perkara mudah. Bagaimana pun juga merokok seringkali berkaitan dengan gaya hidup seseorang. Bagi perokok “kelas berat” kadang bahkan lebih memilih tidak makan daripada tidak merokok. Benar-benar sudah salah kaprah.
Baca di http://edikusumawati.blogspot.com/2012/09/hargai-mereka-yang-tidak-merokok.html