Kiriman: Irka Prima Sandana, 29 Oktober 2012
Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober , sebagai pengingat akan perjuangan pendahulu yang berawal dari kemajemukan kemudian bersatu dalam kesatuan bangsa Indonesia akhir-akhir ini menjadi ironi ketika toleransi di Indonesia semakin berkurang.
Sejarah menunjukan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran, menghargai kemajemukan , tepo seliro. Secepatnya kita harus belajar dan belajar lagi kearifan para pendahulu kita.
Baca di http://irkaprimasandana.wordpress.com/2012/10/28/sumpah-pemuda-dan-ironi-saat-ini/