Selamat dari Dalam Gelap

Posted April 19th, 2012 at 3:29 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Wihellmina Quein, 17 April 2012

Ini adalah tuliasan keduaku dalam mengikuti Sayembara VOA. Kali ini aku mengangkat artikel menarik pada rubrik Gaya Hidup / Isu Sosial yang di posting pada hari Selasa, April 17, 2012. Judul berita itu adalah “ Tak mampu beli seragam sekolah, pelajar Pakistan bunuh diri”. Kalau membaca beritannya, pasti akan sangat merasa terenyuh.

tapi bunuh diri bukanlah akhir tapi berusaha mati-matian untuk mempertahankan nyawa dan kehidupan yang dimiliki oleh dirinya meskipun dia merasakan kekecewaan, kepahitan,dan kesedihan.orang yang paling berani, bukanlah seseorang yang berani untuk mati,tetapi berani untuk bertahan hidup.

Baca di http://wihelljendelainformasi.blogspot.com/2012/04/selamat-dari-dalam-gelap.html

Mari Sayangi Lansia

Posted April 19th, 2012 at 3:23 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman : Prihatiningsih, 17 April 2012 

Tulisan ini terinspirasi dari artikel di website VOA Indonesia berjudul “Organisasi Nirlaba di AS Bantu Layani Kelompok Lansia” dan “WHO: Populasi Lansia di Dunia Semakin Bertambah”. Tulisan ini saya buat atas kepedulian saya terhadap para lansia di Indonesia, yang kadang (menurut saya) kurang mendapat perhatian khusus.

Saya mencoba menambahkan sedikit analisa Psikologis dalam tulisan ini, sesuai background pendidikan saya. Saya berharap, tulisan ini akan menggugah hati pembaca untuk lebih peduli pada lansia dan keterbatasannya. Bahkan meski kepedulian itu hanya bersifat sederhana.

Baca di http://prienz.wordpress.com/2012/04/17/mari-sayangi-lansia/

Mau Anak Laki-Laki Atau Perempuan?

Posted April 17th, 2012 at 11:47 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Eden Zaini Niftah, 16 April 2012

Saya Baca Berita Di Website VOA “Bayi Perempuan di India Dipukuli Ayahnya Hingga Tewas. Ada Gejala Psikologis Apa Akhir-Akhir Ini Kekerasan terhadap  Anak Begitu Marak…?

Baca di: http://edenzaini.blogspot.com/2012/04/mau-anak-laki-laki-atau-perempuan.html

Sudahi pertikaian Rakyat Vs Pemerintah dengan Pengembangan Energi Alternatif

Posted April 17th, 2012 at 11:46 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Eko Setiyo Prihandoko, 16 April 2012

Membaca berita VOA tanggal 4 april 2012 memberikan angin segar untuk masa depan energi dunia khusunya di Indonesia. Berita yang bertajuk “Kenaikan Harga Minyak Dorong Perkembangan Sektor Energi Dunia”, mengetengahkan upaya AS untuk mengusahakan energi selain minyak. Indonesia merupakan penghasil gas alam terbesar di dunia, jika gas alam dikelola dengan baik maka berpotensi menggantikan minyak yang semakin mahal. Semoga upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak dapat mencegah terjadinya “ pertikaian” antara rakyat dan pemerintah Indonesia yang selanjutnya menjadikan Indonesia negeri aman dan damai.

Baca di http://www.mediaketik.blogspot.com/2012/04/sudahi-pertikaian-rakyat-vs-pemerintah.html

 

Kesetaraan Gender Masih Langka

Posted April 16th, 2012 at 7:08 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Drs. Munawar Kholil, 15 April 2012

Ketidakadilan gender atau ketidaksetaraan gender masih terjadi di tengah kultur masyarakat saat ini. Gender sebagai pembendaan nilai antara laki dan perempuan sudah ada sejak jaman dahulu seperti pada bangsa Jahiliyah, di mana anak perempuan yang lahir harus dikubur hidup-hidup karena dianggap tidak berguna dan memalukan orangg tuanya sehingga merendahkan martabat orang tuanya di tengah status sosial masyarakatnya.

Sadar atau tidak ternyata di zaman canggih sekarang ini ketidakadilan gender atau ketidaksetaraan gender masih terjadi mulai dari perlakuan buruk terhadap perempuan sampai dengan cara yang halus. Merujuk pada berita VOA pada hari Minggu tanggal, 15 April 2012 yang berjudul “Bayi Perempuan di India Dipukuli Ayahnya Hingga Tewas”.

Kasus yang terjadi dalam berita VOA tersebut disebabkan kultur budaya setempat sebab kalau memiliki anak perempuan memerlukan biaya pernikahan yang sangat besar ketimbang anak laki-laki sehingga anak perempuan berbiaya tinggi yang membuat orang tuanya mengalami tekanan sosial dan membunuh anak perempuannya yang baru berusia 3 bulan.

Baca di:  http://halil-pkn.blogspot.com/2012/04/kesetaraan-gender-masih-langka.html

Ganja Dilegalkan untuk Pengobatan, Indonesia Juga Harus Bisa Lebih Dari Itu

Posted April 16th, 2012 at 7:02 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Anggi Tristiyono, 15 April 2012

Anggapan sebagian besar warga di negara kita Indonesia bahwa ganja (Cannabis Sativa) atau marijuana yang selama ini kita ketahui lebih banyak mudarat daripada manfaat sebetulnya hanya anggapan yang tidak berdasar. Kita termakan dengan penjelasan dan informasi yang tidak jujur soal ganja. Selama ini informasi tentang ganja yang kita dengar hanya menyoal tentang manfaatnya yang disalah gunakan orang dengan menghisap linting daun kering dari ganja.

Padahal ada banyak sekali manfaat yang terkandung pada tumbuhan ini, mulai dari akar, dahan, batang, biji dan daun dari tumbuhan ini mempunya nilai manfaat sangat besar yang dalam sejarahnya telah lebih dari 12000 tahun telah menyuburkan peradaban manusia. Sayangnya anugerah yang diberikan tuhan pada tumbuhan yang punya beribu manfaat ini malah dinafikan oleh segelintir orang dengan memasukan ganja menjadi golongan ‘narkotika’, terlebih lagi melebelkan ganja sebagai ‘barang haram’. Dengan ini hendaknya mulai saat ini kita bersama-sama membuka wawasan dan belajar lagi soal tanaman ajaib ini agar kita tidak membenci bahkan menghujat tanpa tau alasan dan dasar yang jelas.

Saya tertarik pada salah satu berita VOA yang berjudul Penjualan Ganja untuk Pengobatan – Laporan VOA 12 April 2012 . Disini dijelaskan bahwa di Amerika Serikat meski penggunaan, transaksi dan budidaya tanaman ganja dilarang, namun ada pengecualian di beberapa negara bagian AS khusus untuk keperluan medis.

Baca di:   http://uncleyono.blogspot.com/2012/04/ganja-dilegalkan-untuk-pengobatan.html

Anugerah Terbesar dari Tuhan: Tubuh Kita yang Luarbiasa

Posted April 16th, 2012 at 6:55 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Yohanes Yoga Laksono, 14 April 2012

Seperti biasanya, saya melewati perempatan jalan yang sama sehabis pulang  kuliah.  Merupakan pemandangan yang lazim jika pasti ada pengemis yang meminta-minta diperempatan jalan. Mulai dari anak-anak, pengamen punk, hingga minta sumbangan untuk pembangunan panti asuhan yang tidak jelas sudah biasa terlihat. Tetapi hari kelihatannya sedikit berbeda, yang terlihat dibalik kaca helm saya adalah orang tua paruh baya kira-kira  setua ayah saya, yang berjalan terseok-seok mengais rezeki dari kendaraan yang berhenti di perempatan.

Realita kehidupan seperti itulah terlihat, kelihatannya ladang pencaharian anak-anak pengamen mulai dikerumuni oleh orang lanjut usia. Tidak bisa dipungkiri, mungkin gambaran yang hampir sama  terlihat di berbagai kota di Indonesia. Seiring meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia yang pada tahun 2010 sebesar 67,4 tahun meningkat juga masalah sosial dikalangan orang berusia lanjut.

Terpikir olehku bahwa kira-kira orang berusia 60 tahun seharusnya menikmati sisa hidup yang telah diberikan oleh-Nya, melakukan hobi yang santai, bebas dari pekerjaan berat, dan menimang-nimang anak cucu.  Hal ini terpikir olehku  bahwa seperti yang dikatakan WHO, bahwa lingkungan fisik dan sosial harus diciptakan agar orang lansia  dapat hidup layak dalam salah satu artikel yang dimuat disitus VOA Kamis 12 April 2012 Waktu Washington yang berjudul WHO: Pupulasi Lansia di Dunia Semakin Bertambah.

Baca di:  http://yohanrushsykes.blogspot.com/2012/04/lansia-di-perempatan-jalan.html

Manfaat Tindakan Remaja Bunuh diri adalah Punahnya Kebahagiaan Orang Tua

Posted April 16th, 2012 at 6:46 am (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman:  Sri Pratiwi, 13 April 2012

Dari Artikel di VOA | Bahasa Indonesia (Minggu, 08 April 2012 Waktu Washington, DC: 17:36 ) yang berjudul “Tak mampu Beli Seragam Sekolah, Seorang Pelajar Pakistan Bunuh Diri”  Seorang pelajar Pakistan yang membakar dirinya sendiri karena orang tuanya tidak mampu membelikannya seragam sekolah yang baru, meninggal dunia.

Pelajar berusia 13 tahun itu merupakan anak yang pandai sehingga sebuah sekolah swasta memperbolehkannya bersekolah secara cuma-cuma. Keluarganya berjuang keras untuk hidup. Empat bulan lalu ayahnya – Khamran Khan – meminjam uang untuk memperoleh visa kerja ke Arab Saudi, namun hingga kini belum mendapat pekerjaan. Sementara ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Dari artikel tersebut semakin membuat saya kecewa akan banyaknya tindakan bunuh diri karena hal sepele. Mengapa remaja dengan seluruh kehidupan mereka di depan memutuskan untuk bunuh diri ?

Baca di:  http://everlastingjunior.wordpress.com/2012/04/13/manfaat-tindakan-remaja-bunuh-diri-adalah-punahnya-kebahagiaan-orang-tua/

 

Kohabitasi Bukan Solusi

Posted April 15th, 2012 at 3:54 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Randi Swandaru, 12 April 2012 

Kohabitasi saat ini marak digunakan pasangan di Amerika sebagai cara untuk saling mengenal pasangan. Di sisi lain artikel yang dimuat VOA pada (29/03/2012) menunjukkan bahwa mereka yang melakukan kohabitasi sebelum menikah secara rata-rata hanya bertahan 15 tahun pernikahannya.

Ternyata penyebab perceraian yang utama adalah independensi wanita secara ekonomi dan makin derasnya arus informasi mengenai hak-hak perempuan dalam pernikahan. Dengan demikian kohabitasi bukanlah solusi untuk menjaga kelanggengan pernikahan.

Lalu bagaimana dengan kohabitasi di Indonesia dan adakah hubungannya dengan tingkat perceraian di Indonesia yang semakin meningkat. Posting ini menjawabnya dan memberikan alternatif cara untuk mengenal pasangan dan menjaga kelanggengan pernikahan.

Baca di http://pradananusantara.wordpress.com/2012/04/11/kohabitasi-bukan-solusi/

Desa Tertinggal, Mereka Butuh Uluran Tangan

Posted April 15th, 2012 at 3:49 pm (UTC+0)
Leave a comment

Kiriman: Widi Kurniawan, 12 April 2012 

Kecamatan Wawonii Tenggara sendiri terdiri dari sebelas desa, tetapi untuk menghubungkan antar desa, akses laut adalah satu-satunya. Selama dua hari berpetualang di Wawonii Tenggara, saya harus menyewa perahu kayu bermotor atau disebut katinting, untuk mencapai pemukiman desa-desa. Itu juga yang dilakukan penduduk setempat karena memang jalan darat belumlah ada.
Di setiap desa, kondisinya nyaris serupa satu sama lain. Jalan lingkungan di perkampungan belum beraspal, rumah-rumah kayu sederhana masih banyak dijumpai, listrik masih mengandalkan tenaga surya yang hanya menyalakan beberapa watt di malam hari, sementara fasilitas sekolah dalam kondisi yang pas-pasan.

Baca di http://www.belummandi.com/2012/04/desa-tertinggal-mereka-butuh-uluran.html

Categories

Calendar

November 2024
M T W T F S S
« Dec    
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Archives